Nias Selatan, mediadinianews.com - Akhir akhir ini proyek di kepulauan Nias menjadi bahan perbincangan dan mengundang kritikan pedas dari berbagai lapisan masyarakat kepulauan Nias, yang mana Aliansi Masyarakat Sipil Pemerhati pembangunan Kepulauan Nias (AMSP2-KN) yang merupakan gabungan dari berbagai LSM/Ormas se - kepulauan Nias mengkritik keras proyek yang di maksud tidak sesuai ekspektasi, hal ini di awali dengan melihat kondisi dan kualitas pelaksanaan proyek Preservasi jalan dari Gunungsitoli - Telukdalam di duga di kerjakan asal jadi alias bobrok.
Menyikapi hal tersebut, pada (9/10/2021) Ketua DPD LSM Gempita Nias Selatan "Abdul Rahman" menyampaikan kepada media "proyek Preservasi jalan Nasional itu biayanya sangat besar, untuk tahun ini senilai kurang lebih 17 miliyar, yang bersumber dari APBN dimana sebagian di ambil dari pajak masyarakat" ungkapnya.
Lanjutnya, kami telah menelusuri ruas jalan nasional Gunungsitoli - Telukdalam yang di kerjakan oleh rekanan di bawah kontrol PPK 3.5 kepulauan Nias, sungguh di sayangkan, banyak yang pengerjaannya asal jadi, harapan kami pada pekerjaan proyek yang bobrok harus dibongkar dan diperbaiki ulang". tegasnya
Kami minta kepada Kepala B2PJN Sumut serta Satker wilayah kepulauan Nias segera turun di lokasi bersama aliansi masyarakat, biar langsung tau kondisi proyek yang sesungguhnya, jangan menunggu laporan pekerjaan di atas meja saja, padahal pekerjaan di lapangan amburadul," imbuhnya
Sambungnya lagi, "kami lihat baru-baru ini ada sekelompok masyarakat yang menyampaikan agar ada penambahan anggaran dalam proyek Preservasi jalan Nasional itu, dan hal itu perlu kami sampaikan bahwa hal itu sudah berlebihan, jangankan ditambah lagi anggaran, sedangkan anggaran yang sedang berjalan saja sangat tidak sesuai apa yang di harapkan, boro-boro ditambah anggaran. (sambil tertawa)
Kemudian Abdul menyampaikan "jika hal itu ditambah ini muncul pertanyaan besar, ada apa dibalik ini semua? Ia-nya juga meminta agar B2PJN Sumut benar-benar serius menanggapi kasus ini dan berharap agar pihak terkait tidak pandang sebelah mata keluhan dari aspirasi masyarakat."
Pihaknya juga menyampaikan agar seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan dalam mengusut masalah proyek ini, karena peruntukannya untuk kepentingan masyarakat banyak dan bukan kepentingan kelompok atau pribadi,"ungkapnya dengan tegas. (Ryan L/Team)
Editor : Edy MDNews 01