Kasus Pengancaman dan Percobaan Pembakaran Rumah Stagnan, Korban Surati Polsek Sirombu

Nias Barat, Mediadunianews-
Korban Hasan Hia wartawan XNews.id menyurati Polsek Sirombu, ditembuskan ke Kapolda Sumut, Kabid Propam Polda Sumut, Kapolres Nias dan Kasi Propam Polres Nias untuk menanyakan terkait tindak lanjut kasus pengancaman terhadap dirinya dan keluraganya serta percobaan pembakaran rumah kakak kandungnya yang sudah hampir sebulan stagnan di Polsek.

Hal itu dibenarkan oleh Hasan Hia kepada sejumlah wartawan, Rabu (19/08/2020).

Menurutnya, peristiwa itu merupakan rentetan kejadian pengeroyokan yang dialaminya pada, Sabtu (25/07/2020) bulan lalu yang juga hingga kini para pelaku masih berkeliaran. "Saat itu saya dicegat di jalan dan hendak dikeroyok serta diancam dibunuh oleh sejumlah pria diduga suruhan Kades Fadoro berinisial FH disaksikan oleh sejumlah personil yang hendak melakukan olah TKP", ujarnya.

Dikatakan, peristiwa yang menimpa dirinya dan keluarganya tersebut hingga kini belum menerima pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan dari Polsek setempat. Sehingga ia menyurati pihak kepolisian, menanyakan sejauh mana proses penanganannya dan mendesak agar semua pelaku segera ditangkap demi memberikan keadilan hukum terhadap korban.

"Terkait sejumlah oknum yang diduga sengaja membuat onar dan menyerang keluarga saya yang sedang makan siang di rumah dan pengancaman serta percobaan pembakaran rumah, saya sudah mendatangi Polres Nias untuk membuat laporan pengaduan. Namun pihak Polres bagian SPKT menjelaskan bahwa hal itu merupakan temuan karena saat itu ada personil di TKP sehingga polisi langsung yang buat laporan model A," katanya.

Dia menurutkan, peristiwa itu terjadi sekira dua jam lebih setelah ia dikeroyok, terduga pelaku Kades FH diduga memprovokasi masyarakat hingga terjadi kegaduhan di Desa Fadoro. Kemudian sejumlah pria berlaga preman yang diduga sudah mabuk minuman keras jenis tuak membuat onar dan menyerang keluarganya yang sedang makan siang di rumah.

"Saat itu saya diberitahukan melalui telepon seluler oleh saudara saya bahwa mereka diserang oleh sejumlah pria berlaga preman diduga dipimpin oleh Sekdes AH, Ketua BUMDes FH, Pengurus BUMDes KH. Saat itu orang tua saya dimaki dan pihak keluarga saya diancam dibunuh," ungkap Hasan Hia, sembari menunjukkan rekaman video sejumlah peristiwa yang menimpa dirinya dan keluarganya tersebut.

Selanjutnya, setelah membuat laporan, korban bersama pihak keluarganya yang datang menjenguknya di Polsek Sirombu, pulang kerumah dan ditemani oleh sejumlah personil yang hendak melakukan olah TKP. Di tengah perjalanan menuju rumah kami dicegat di jalan oleh sejumlah pria berlaga preman diduga suruhan pihak pelaku. Saya dan saudara saya hampir dikeroyok di depan mata polisi, kemudian mereka mengancam untuk membunuh saya.

Syukur ada polisi yang menghadang mereka dan sebagian warga yang baik hati menolong kami. Kalau tidak mungkin nyawa saya dan saudara saya sudah melayang di tangan sejumlah pria berlagak pereman yang sudah mabuk tuak tersebut, imbuhnya.

Dijelaskan, setelah mereka selamat dari massa yang diduga dibawa oleh Kades tersebut korban langsung ke rumah dan dari belakang disusul oleh personil. Sesampai di depan rumah kakak kandung korban yang berada di sebelah lokasi bangunan miliknya yang diklaim oleh Kades Fadoro FH bahwa tanah itu miliknya hingga terjadi pengeroyokan terhadap korban, mereka dikejutkan dengan cahaya api menyala dan asap membesar di dalam rumah sekitar kamar mandi. Padahal pintu rumah kakak kandung korban tersebut sudah digembok karena tidak ada orang di dalam.

Setelah melihat ada api menyala di dalam rumah, kakak saya bersama suaminya langsung bergegas membuka pintu kemudian bersama warga dan beberapa personil Polsek Sirombu masuk kedalam rumah untuk memadamkan api di setumpuk kain yang digantung di kamar mandi yang diduga dibakar oleh OTK, jelasnya.

Peristiwa tersebut merupakan rentetan kejadian pengeroyokan yang dialami oleh korban pada hari yang sama. Hasan Hia juga menduga bahwa kejadian itu merupakan bagian dari rencana terduga pelaku untuk melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya dan keluarganya.

Atas peristiwa itu kami pihak korban sangat trauma, terancam dan selalu dihantui oleh ketakutan karena hingga kini para terduga pelaku masih berkeliaran. Baik terduga pelaku pengeroyokan terhadap saya maupun terduga pelaku pengancaman dan otak dibalik terjadinya kegaduan di Desa Fadoro hingga terjadi penyerangan terhadap keluarga saya dan oknum yang diduga mencoba membakar rumah kakak kandung saya hingga kini belum terungkap, keluhnya seraya memohon agar semua pelaku segera ditangkap. (Eddy laia)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال