Hal tersebut dijelaskan oleh Tahan Marulitua Simbolon kepada wartawan Senin 27/7 2020 di Mapolres Dairi saat hendak memberikan laporan tertulis ke Tipikor Polres Dairi didampingi enam warga Desa Gundaling.
Ditambahkannya, dugaan korupsi Anggaran Dana Desa desa Gundaling Tahun Anggaran 2018 dan 2019 sudah lama kami pantau, dan secara lisan sudah banyak kami masyarakat Desa Gundaling mengingatkan kepala desa, namun tak pernah digubris.
Ditanya tentang dugaan korupsi dimaksud, ia mengatakan" adanya penggelembungan harga material atau Mark up harga, di Rencana Anggaran Biaya (RAB) lebih tinggi dari harga pasar, padahal Dana Desa dikerjakan secara swakelola, tidak ada provit atau keuntungan, kelakarnya.
Diterangkan Marulitua Simbolon, ada perkerasan jalan Tahun Anggaran 2019 lalu batu belah atau batu Padas diambil dari dekat lokasi pekerjaan, paling jauh itu 150 meter dari lokasi pekerjaan serta harganya juga jauh diatas harga pasar di Desa kami, tapi dihitung sama ongkos akutnya, terangnya.
" Ada lagi, Pembangunan Sarana Air Bersih ( PSAB) Tahun Angaran 2018, dalam RAB dibuat ada pompa air sumber sibble satu unit, faktanya dilapangan tak ada pompa dimaksud"imbuhnya.
Surat yang ditandatangani oleh dua puluh empat orang warga Desa Gundaling itu ditembuskan ke Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, ke Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan ke rekan-rekan pers.
"Kami berharap, kepada Tipikor Polres Dairi untuk sesegera mungkin memproses informasi tertulis yang kami sampaikan, dan kepada rekan- rekan pers yang bertugas di Kabupaten Dairi agar membantu mempublikasikan pengaduan kami ini, dan kasus ini akan kami kawal sampai tuntas" imbuhnya mengakhiri. (Delon)
Tags
Daerah