Menurutnya salah satu ahli waris berinisial IG "Seharusnya kami yang membuat surat hibah dan diserahkan kepada Pastor Robert Waruwu, OFM. CAP namun ini berbalik justru Lektor yang membuat surat untuk ditandatangani oleh ahli waris, Isi surat tersebut tidak di bacakan di depan umum atau di gereja sebelum ditandatangani oleh ahli waris" Jelasnya
Lanjutnya, "Setelah kami telusuri terlihat beberapa kesalahan dalam penulisan surat tersebut seperti pada alamat ahli waris (Pemberi hibah) jauh berbeda alamat yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) milik kami sebagai ahli waris dengan yang ada di dalam surat itu. Tidak hanya itu, surat hibah tersebut di buat sebanyak tiga (3) rangkap namun terdapat Tanggal beserta Tahun yang berbeda-beda dan terdapat beberapa kejanggalan lain" Terangnya
Pihak ahli waris menduga Lektor tersebut mempunyai tujuan tertentu, "Kami menduga, Tujuan Lektor membuat surat hibah tersebut diiming-iming untuk mendapat bantuan pembangunan Gereja berupa pagar Tembok Penahan Tanah (TPT), awalnya di umumkan di gereja supaya surat hibah itu segera di serahkan ke lektor, tujuannya agar Lektor menyerahkan kepada pihak pemerintah untuk mendapatkan bantuan tembok gereja," Ungkap IG
Ketua Dewan Pastoral Paroki Inti (DPPI) saat di konfirmasi oleh Mediadunianews.com melalui selulernya sangat kecewa dengan surat hibah yang di terbitkan Lektor itu, pihaknya mengaku pernah mejabat sebagai Lektor tapi tidak seperti ini kejadiannya, "Benar, tanggal dan tahunnya berbeda. Saya melihat pengurus gereja yang saat ini terlalu ambisi atau sok pintar," Sebut Be'aro Gea selaku ketua DPPI.
Sementara itu, saat di konfirmasi kepada Lektor, pihaknya membenarkan dan segera memperbaharui surat tersebut. "Iya, itu salah ketik dan secepatnya kita revisi," Ungkap Lektor tersebut
Hingga berita ini di terbitkan Tim Mediadunianews.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak-pihak terkait. (Tim)
Tags
Daerah