Sidikalang, Mediadunianews.com-Merasa tidak puas dan belum terjawab atas rasa keberatan dan protes kebijakan Pemerintah Desa Pegagan Julu VII terkait pendataan dan pembagian BLT DD TA 2020 Rp.600rb/KK karena tidak sesuai sasaran dan tujuan bantuan tersebut, Oppung Oppung (Ibu Lansia,red) Warga Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi mendatangi Polres Dairi Jumat (5/6/2020).
Kepada Mediadunianews.com diantara 33 Warga Desa Pegagan Julu VII yang berhasil di konfirmasi sebagai utusan dari Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung tersebut yakni, Siho Boru Sinaga (82 Tahun), Annaria Boru Siboro (82 Tahun) ,Herli Ujung (72 Tahun) dan Friska Sinurat (33) mengatakan,mereka sejak dulu tidak pernah mendapatkan bantuan, sudah menjanda berpuluh tahun dan sekarang tidak mampu lagi bekerja seperti upahan keladang orang.
"Saya sudah tua Pak. Belum pernah dapat bantuan. Saya berharap bisa dapat bantuan dari Pemerintah karena Saya tidak bisa lagi bekerja upahanpun keladang orang" ujar Siho Boru Sinaga.
Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung itu juga menjelaskan banyak ketimpangan dalam pembagian BLT DD Pegagan Julu VII karena semua family Kepala Desa mendapat bantuan BLT DD TA 2020 termasuk BPD.
"Ada kejanggalan pembagian BLT DD di Desa kami, karena semua family Kepala Desa mendapat BLT termasuk BPD sementara yang layak seperti lansia dan miskin tidak dapat". ucap Friska Sinurat.
Dalam kesempatan tersebut di Mapolres Dairi kepada utusan/ perwakilan Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung tersebut, Kepala Desa Pegagan Julu VII, Juara Purba mengatakan akan mengadakan Musyawarah Khusus dirumah warga untuk mengadakan pertemuan kepada 33 KK yang merasa keberatan.
"Akan diadakan musyawarah khusus dirumah warga untuk mengadakan pertemuan dengan 33 KK". kata Juara Purba di Mapolres Dairi.
Juara Purba juga meminta maaf atas ketidakpuasan warga karena Kepala Desa dan Perangkat Desa berlaku tidak sopan kepada warga khususnya warga yang keberatan atas pembagian BLT DD.
" Saya dan Perangkat Desa mohon maaf atas sikap kami yang kurang sopan kepada Ibu Ibu" tambah Juara Purba.
Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung juga menyesalkan sikap Kepala Desa dan Perangkatnya yang arogan dan tidak sopan kepada warga.
"Jangan terlalu arogan dan tidak sopan sebagai Kepala Desa dan Perangkat terhadap warga" kata Friska Sinurat.
Sebelumnya para Ibu Rumah dan Oppung Oppung sudah mendatangi Kantor Kepala Desa Pegagan Julu VII Senin (1/06/2020) selanjutnya Selasa (3/6/2020) ke 33 orang warga yang merasa keberatan dan protes tersebut mengadakan pertemuan yang di hadiri Camat Sumbul bersama jajarannya dan Kapolsek Sumbul dirumah salah satu warga di Dusun IV Desa Pegagan Julu VII.
Karena merasa tidak ditanggapi oleh Pemerintahan Desa /Kepala Desa Pegagan Julu VII akhirnya 33 warga tersebut mendatangi Polres Dairi dengan tujuan untuk mendapatkan kejelasan dan kepastian tentang sasaran dan tujuan BLT DD di saat Pandemi Covid 19 seperti saat ini.
(Maya).
Kepada Mediadunianews.com diantara 33 Warga Desa Pegagan Julu VII yang berhasil di konfirmasi sebagai utusan dari Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung tersebut yakni, Siho Boru Sinaga (82 Tahun), Annaria Boru Siboro (82 Tahun) ,Herli Ujung (72 Tahun) dan Friska Sinurat (33) mengatakan,mereka sejak dulu tidak pernah mendapatkan bantuan, sudah menjanda berpuluh tahun dan sekarang tidak mampu lagi bekerja seperti upahan keladang orang.
"Saya sudah tua Pak. Belum pernah dapat bantuan. Saya berharap bisa dapat bantuan dari Pemerintah karena Saya tidak bisa lagi bekerja upahanpun keladang orang" ujar Siho Boru Sinaga.
Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung itu juga menjelaskan banyak ketimpangan dalam pembagian BLT DD Pegagan Julu VII karena semua family Kepala Desa mendapat bantuan BLT DD TA 2020 termasuk BPD.
"Ada kejanggalan pembagian BLT DD di Desa kami, karena semua family Kepala Desa mendapat BLT termasuk BPD sementara yang layak seperti lansia dan miskin tidak dapat". ucap Friska Sinurat.
Dalam kesempatan tersebut di Mapolres Dairi kepada utusan/ perwakilan Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung tersebut, Kepala Desa Pegagan Julu VII, Juara Purba mengatakan akan mengadakan Musyawarah Khusus dirumah warga untuk mengadakan pertemuan kepada 33 KK yang merasa keberatan.
"Akan diadakan musyawarah khusus dirumah warga untuk mengadakan pertemuan dengan 33 KK". kata Juara Purba di Mapolres Dairi.
Juara Purba juga meminta maaf atas ketidakpuasan warga karena Kepala Desa dan Perangkat Desa berlaku tidak sopan kepada warga khususnya warga yang keberatan atas pembagian BLT DD.
" Saya dan Perangkat Desa mohon maaf atas sikap kami yang kurang sopan kepada Ibu Ibu" tambah Juara Purba.
Ibu Rumah Tangga dan Oppung Oppung juga menyesalkan sikap Kepala Desa dan Perangkatnya yang arogan dan tidak sopan kepada warga.
"Jangan terlalu arogan dan tidak sopan sebagai Kepala Desa dan Perangkat terhadap warga" kata Friska Sinurat.
Sebelumnya para Ibu Rumah dan Oppung Oppung sudah mendatangi Kantor Kepala Desa Pegagan Julu VII Senin (1/06/2020) selanjutnya Selasa (3/6/2020) ke 33 orang warga yang merasa keberatan dan protes tersebut mengadakan pertemuan yang di hadiri Camat Sumbul bersama jajarannya dan Kapolsek Sumbul dirumah salah satu warga di Dusun IV Desa Pegagan Julu VII.
Karena merasa tidak ditanggapi oleh Pemerintahan Desa /Kepala Desa Pegagan Julu VII akhirnya 33 warga tersebut mendatangi Polres Dairi dengan tujuan untuk mendapatkan kejelasan dan kepastian tentang sasaran dan tujuan BLT DD di saat Pandemi Covid 19 seperti saat ini.
(Maya).
Tags
Daerah