
Informasi dari masyarakat setempat yang juga pemanfaat langsung kepada wartawan menerangkan,proyek tersebut baru satu bulan di kerjakan tetapi begitu di aliri air lantai bangunan parit tersebut langsung rusak dan semua semennya terkelupas semua sehingga yang tersisa hanya batu batu belah.
"Saat pengerjaan proyek tersebut,sawah warga banyak yang rusak karena air yang mengalir dari parit di alihkan ke embung dan air dari embung meluap dan membanjiri persawahan warga" jelas Saidin Manik mewakili warga dusun Lae Meang kepada Wartawan.
Melihat kondisi bangunan parit yang sudah rusak tersebut, Saidin berharap agar Pemerintahan Kabupaten Dairi melalui Dinas terkait agar segera melakukan perbaikan agar kerusakan lahan persawan tidak bertambah parah.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Kabupaten Dairi, D.Pasaribu saat di konfirmasi wartawan di ruang kerjanya membenarkan kondisi bangunan parit yang berada di Dusun Lae Meang Desa Lae Nuaha tersebut rusak. Dalam waktu dekat segera akan dilakukan perbaikan.
"Kita sudah meninjau dan mengecek lokasi proyek tersebut. Terkait adanya kerusakan kita sudah perintahkan kepada pihak rekanan untuk melakukan perbaikan. Masih ada masa perawatan selama enam bulan setelah pengerjaan proyek selesai". terang Davit Pasaribu.
Davit Pasaribu menjelaskan, kalau pengerjaan proyek tersebut sebenarnya bukan asal jadi, tapi karena terlalu cepat dialiri air dan dilokasi banyak sumber mata air sehingga lantai parit cepat rusak. Tapi yang jelas pihak rekanan bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan secepatnya.
"Proyek Irigasi tersebut dikerjakan, CV YAMAMO yang sumber dananya bersumber dari APBD TA 2019 dengan Anggaran Rp.199jt" kata Davit Pasaribu.
Pantauan Wartawan, parit Irigasi sepanjang lebih kurang 222 meter yang baru selesai di kerjakan hampir seluruh lantainya rusak dan terkopak dan yang tanpak batu dasar lantai dan sebahagian tanah juga sebahagian dinding bangunan sudah retak.
(Delon.S).
Editor : edy MDNews 01
Tags
Daerah