Sidikalang,mediaduniabews.co.- Memprihatinkan Dua Puluh Satu Tahun setelah didirikan SMP Negeri Berampu tidak pernah dapat rehab. Sehingga bangunan utama dan bangunan pendukung terlihat rusak hampir di seluruh bagian bangunan.Beda dengan Sekolah SMP Negeri lainnya khusus yang ada di Kota Sidikalang yang hampir tiap tahun mendapat bantuan rehab atau bangunan baru. Salah satunya SMP N1 Sidikalang.
Pengamatan Wartawan mediadunianews.co di sekolah yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Pusat Kota Sidikalang, bangunan sekolah tersebut sebagaian asbes ruangan sudah menganga. Demikian halnya dengan lantai dari ruangan sudah kupak kapik sehingga terlihat kotor, juga atap yang terbuat dari seng itu sudah tanpak butuh rehab termasuk sebahagian jendela tidak punya daun jendela,bahkan jendela yang di tutupi dari kawat rangrang sudah bolong.
Dengan jumlah siswa 577orang, 297 Laki- Laki dan 280 orang Perempuan sekolah ini juga sudah selayaknya mendapat perhatian serius. Karena mereka juga ingin mendapatkan kenyamanan untuk mengikuti proses kegiatan mengajar belajar.
Kepala SMP N Berampu,Drs. Elisman Sitinjak ketika mediaduniabews.co meminta tenggapannya tentang kondisi Sekolah tersebut, Elisman sangat berharap agar sekolah tersebut sesegera mungkin mendapat perhatian serius.
"Kami berharap agar sekolah ini segera mendapat perhatian. Karena bangunan ini sudah sepantasnya mendapat rehab total sesuai usia bangunan sekolah ini, "Elisman Sitinjak menjawab mediadunianews.co di ruang kerjanya.
Lebih lanjut tentang kebutuhan SMP Negeri Berampu, belia mengatakan yang sangat penting dan medesak adalah rehab bangunan sekolah ,Tenaga Tata Usaha dan Pagar Sekolah. Dimana dengan jumlah 577 siswa dan 29 orang tenaga ASN dan 6 orang tenaga Honorer, dengan hanya 1 Orang Tata Usaha.
"Dengan kondisi bangunan seperti sekarang ini, sudah sangat layak untuk mendapat rehab bangunan. Agar para Guru dan Siswa dapat merasa nyaman dalam kegiatan mengajar dan belajar". Elisman Sitinjak menanggapi pertanyaan mediadunianews.co.
"Juga Tata Usaha perlu di tambah. Karena sesuai dengan pengelolaan dan pertanggung jawaban yang berkaitan dengan sekola,penggunaan Dana BOS dan peraturan pemerintah, ".Elisman menambahkan.
Hal lain yang juga dikeluhan dari Kepala SMP N Berampu, Drs Elisman Sitinjak tentang bangunan laboratorium IPA di Sekolah tersebut. Karena menurut Elisman laboratorium yang di bangun tidak sesuai dengan fungsi yang di harapkan. Bangunan tersebut terlihat asal jadi. Sehingga di jadikan tempat atau gudang barang bekas.
"Bangunan yang di peruntukkan untuk laboratorium IPA tidak layak untuk di gunakan praktek anak didik. Bangunan itu terkesan asal jadi. Sehingga kami jadikan tepat atau gudang barang bekas, "lanjut Elisman Sitinjak kepada wartawan media ini.
Sambil menunjukkan sekeliling areal dan pekarangan SMP N Berampu, Elisman Sitinjak juga menyampaikan harapannya agar sekolah tersebut segera diberikan bangunan pagar. Karena halaman dan pekarangan sekolah tersebut di jadikan tempat bermain warga sekitar jika jam sekolah selesai apalagi hari libur. Sehingga merusak tanaman dan bangunan sekolah.
"Karena tidak adanya pagar sehingga para anak anak sekitar sekolah ini, sering menggunakan areal dan pekarangan sekolah ini sebagai tempat bermain. Sehingga tanaman dan bangunan sekolah rusak". Elidman Sitinjak mengakhiri bincang bincang dengan Mediadunianews.co.
(DELON).
Editor : Edy MDNews 01.
Pengamatan Wartawan mediadunianews.co di sekolah yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Pusat Kota Sidikalang, bangunan sekolah tersebut sebagaian asbes ruangan sudah menganga. Demikian halnya dengan lantai dari ruangan sudah kupak kapik sehingga terlihat kotor, juga atap yang terbuat dari seng itu sudah tanpak butuh rehab termasuk sebahagian jendela tidak punya daun jendela,bahkan jendela yang di tutupi dari kawat rangrang sudah bolong.
Dengan jumlah siswa 577orang, 297 Laki- Laki dan 280 orang Perempuan sekolah ini juga sudah selayaknya mendapat perhatian serius. Karena mereka juga ingin mendapatkan kenyamanan untuk mengikuti proses kegiatan mengajar belajar.
Kepala SMP N Berampu,Drs. Elisman Sitinjak ketika mediaduniabews.co meminta tenggapannya tentang kondisi Sekolah tersebut, Elisman sangat berharap agar sekolah tersebut sesegera mungkin mendapat perhatian serius.
"Kami berharap agar sekolah ini segera mendapat perhatian. Karena bangunan ini sudah sepantasnya mendapat rehab total sesuai usia bangunan sekolah ini, "Elisman Sitinjak menjawab mediadunianews.co di ruang kerjanya.
Lebih lanjut tentang kebutuhan SMP Negeri Berampu, belia mengatakan yang sangat penting dan medesak adalah rehab bangunan sekolah ,Tenaga Tata Usaha dan Pagar Sekolah. Dimana dengan jumlah 577 siswa dan 29 orang tenaga ASN dan 6 orang tenaga Honorer, dengan hanya 1 Orang Tata Usaha.
"Dengan kondisi bangunan seperti sekarang ini, sudah sangat layak untuk mendapat rehab bangunan. Agar para Guru dan Siswa dapat merasa nyaman dalam kegiatan mengajar dan belajar". Elisman Sitinjak menanggapi pertanyaan mediadunianews.co.
"Juga Tata Usaha perlu di tambah. Karena sesuai dengan pengelolaan dan pertanggung jawaban yang berkaitan dengan sekola,penggunaan Dana BOS dan peraturan pemerintah, ".Elisman menambahkan.
Hal lain yang juga dikeluhan dari Kepala SMP N Berampu, Drs Elisman Sitinjak tentang bangunan laboratorium IPA di Sekolah tersebut. Karena menurut Elisman laboratorium yang di bangun tidak sesuai dengan fungsi yang di harapkan. Bangunan tersebut terlihat asal jadi. Sehingga di jadikan tempat atau gudang barang bekas.
"Bangunan yang di peruntukkan untuk laboratorium IPA tidak layak untuk di gunakan praktek anak didik. Bangunan itu terkesan asal jadi. Sehingga kami jadikan tepat atau gudang barang bekas, "lanjut Elisman Sitinjak kepada wartawan media ini.
Sambil menunjukkan sekeliling areal dan pekarangan SMP N Berampu, Elisman Sitinjak juga menyampaikan harapannya agar sekolah tersebut segera diberikan bangunan pagar. Karena halaman dan pekarangan sekolah tersebut di jadikan tempat bermain warga sekitar jika jam sekolah selesai apalagi hari libur. Sehingga merusak tanaman dan bangunan sekolah.
"Karena tidak adanya pagar sehingga para anak anak sekitar sekolah ini, sering menggunakan areal dan pekarangan sekolah ini sebagai tempat bermain. Sehingga tanaman dan bangunan sekolah rusak". Elidman Sitinjak mengakhiri bincang bincang dengan Mediadunianews.co.
(DELON).
Editor : Edy MDNews 01.
Tags
Pendidikan