Dinas Bina Marga Provinsi dan Gunungsitoli SUMUT, Diduga berkaloborasi, atas pembangunan jembatan idanoforua, masyarakat Nilai Asal jadi.

Nias Barat, mediadunianews.co - Berdasarkan pemberitaan pers mediadunianews.co beberapa bulan lalu, terkait dengan pembangunan Jembatan Idanoforua di Nias Barat, Lintasan dari Siwalawa menuju Sirombu, beralokasi di Desa Iraonogambo, Kec. Mandehe, sampai saat ini, Dinas terkait tidak perduli sehingga masyarakat menduga ada kerjasama yang baik antar rekanan, ungkap warga yang takmau di ketahui indetitanya di mediadunianews.co jum,at 20 juli 2018. Pukul 09:wib.

Tak terasa sudah dua tahun lamanya pembagunan jembatan idanoforua dibangun, yang di kerjakan oleh Rekanan hingga kini tidak ada realisasi dari Dinas terkait padahal Pagu Dananya cukup lumayan mencapai miliaran rupiah, namun kualitas tidak memungkinkan,  "ungkap masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, dengan nada kecewa.

Wakil sekertaris WASEK DPK LSM STRATEGI NIAS BARAT, an. Beneami Daeli, sangat menyayangkan kinerja rekanan tersebut apabila mereka mengerjakan hanya asal-asalan, "ujarnya.

Lebih lanjut I'anya mengatakan sebaiknya PT tersebut di black List aja, Ketimbang uang negara hanya di pergunakan untuk memperkaya diri sendiri oleh oknum tertentu.

Wasek DPK LSM STRATEGI NIAS BARAT berharap kepada Pemerintah provinsi Cq. Dinas Bina Marga provinsi dan Gunusitoli SUMUT, Agar mensurvei ulang kinerja rekanan tersebut dan memperbaiki apa-apa saja yang tidak sesuai dengan RAP, karna itu salah satu tindakan yang salah bila perlu di serahkan saja ke RANAH hukum jika pekerjaannya tidak beres, "imbuhnya.

Menurut salah seorang Tokoh pemuda NIAS BARAT, Dimana mulai awal pekejaan Jembatan Idanoforua hingga selesai, I'anya tetap mengamati dari jauh, Bagaimana cara pelaksanaan yang di lakukan oleh rekanan. Adapun beberapa Item yang kami duga tidak sesui dengan bestek/RAP yakni :
1. Pada saat melakukan pengecoran mereka tidak menyirami dengan air bersih
2. Kadang mereka melakukan Pengecoran abudmen pada saat kerimis sehingga mengakibatkan bangunan tersebut rentak-rentak
3. Batu besarnya ada yang ber.ukuran 6x8, 8x10 DST, Kami tidak tau apakah sesuai dengan RAP atau tidak, dan juga Kami tidak tau apakah batu hilir yang di gunakan atau batu kali karena menurut pengamatan kami, dua duanya mereka pakai, "ungkapnya dengan nada kesal.

Untuk itu kami Tokoh Pemuda berharap kepada pemeritah provinsi Cq. Dinas Bina Marga dan dinas terkait, Agar Jembatan Idanoforua segera di survei kembali karena diduga ter indikasi korupsi.

Menurut pengamatan pers mediadunianews.co, Jumat 6 juli 2018 pukul 09:49 bahwa Jembatan Idanoforua, yang di bangun beberapa tahun lalu sudah pada rentak dan sebagian material yang ada jembatan tersebut (pasir laut, batu 2x3 dan batu kelapa), kini belum di pergunakan.  (TEAM).

Editor : Edy MDNews 01.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال