Medan – Media Dunia News.id.
Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes., menegaskan peran wanita merupakan pilar penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Hal itu disampaikan dalam acara Deklarasi dan Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wanita Karo Indonesia (WKI) periode 2025–2030, yang berlangsung khidmat di Grand Ballroom Tiara Convention Center, Kota Medan, acara ini dilaksanakan Senin (06/10/2025),di Medan, Provinsi Sumatra Utara.
Dalam sambutannya, Bupati Karo, Antonius Ginting, juga menekankan bahwa wanita memiliki kontribusi besar dalam membentuk generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, ia juga mengajak seluruh kaum perempuan untuk aktif berkontribusi, menjaga solidaritas, dan berkolaborasi menciptakan perubahan positif, khususnya di Kabupaten Karo dan Sumatera Utara pada umumnya.
“Peran wanita sangat penting dalam memperkuat pembangunan, baik di sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun sosial dan politik. Di bidang ekonomi, kaum perempuan juga turut mendorong usaha mikro dan pertanian. Juga di program pendidikan dan kesehatan, mereka turut berperan melalui advokasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sedangkan dalam sosial dan politik, wanita juga berkontribusi dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan partisipasi pengambilan keputusan,” ujar Antonius Ginting.
Bupati Karo, juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Karo, mencapai 96,49, yang menunjukkan kesetaraan pembangunan antara laki-laki dan perempuan di daerah tersebut tergolong tinggi, " Ujarnya Bupati Karo.
Lebih lanjut, Bupati Karo, Brigjen Pol(Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, SP. OG. M. Kes. juga menegaskan bahwa deklarasi WKI bukan sekadar simbol, melainkan tekad dan komitmen bersama, untuk memperkuat gerakan pemberdayaan perempuan yang lebih kuat, inovatif, dan berdampak nyata di Kabupaten Karo.
“ Jadi mari kita sama-sama bergandengan tangan, dalam memperkuat kolaborasi antar organisasi dan individu demi mewujudkan cita-cita wanita Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkontribusi penuh bagi pembangunan bangsa,” tegas Bupati Karo.
Prosesi pelantikan DPP - WKI di
acara pelantikan yang mengusung tema :
“Mejuah-juah Wanita Karo, Beru Silima Luar Biasa”
Pada pelaksanaan acara pelantikan DPP - WKI ini, situasi berlangsung sangat khidmat dengan diiringi penuh hiburan dengan lagu dan tarian khas budaya Suku Karo.
Disaat prosesi acara pelantikan dilakukan oleh Dewan Pembina Barata Brahmana bersama Antonius Ginting dan Edi Warta Surbakti, yang mengukuhkan Pengurus DPP - WKI masa periode 2025–2030.
Dalam prosesi tersebut, Ketua KPPRI sekaligus Dewan Penasehat DPP - WKI, Badikenita Putri Br Sitepu, juga menyerahkan Bendera Pataka kepada Ketua Umum DPP - WKI, Prof. Dr. Maria Kaban, SH., M.Hum.
Adapun susunan kepengurusan DPP - WKI periode 2025–2030 antara lain:
Ketua Umum: Prof. Dr. Maria Kaban, SH., M.Hum.
Ketua: Dra. Junita Setiana Ginting, M.Si.,Yosephine N. Sembiring, SE., M.Si., Prof. Eva Marlina Ginting.
Sekretaris Umum: Tania Depari.
Sekretaris: Dr. Karina Brahmana, Jenda Muli Ginting, Rintan Saragih.
Bendahara Umum: Dra. Rosliana Sukatendel, Ak., MM.
Bendahara: Prof. Dr. Juliati Tarigan, M.Si.
Kemudian, dalam sambutannya, Prof. Maria Kaban, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan deklarasi dan pelantikan ini.
“Kita merupakan orang-orang terpilih. Marilah kita buktikan bahwa wanita Karo, mampu dan tangguh mengembangkan potensi. Dengan slogan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, saya mengajak seluruh pengurus bekerja sama untuk membawa organisasi ini maju,” ujarnya Prof. Maria Kaban dengan penuh semangat.
Sementara itu, pembina Edi Warta Surbakti, mengingatkan para pengurus agar terus meningkatkan eksistensi wanita Karo sebagai perempuan Indonesia yang kuat dan mandiri, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya Karo," Ujarnya.
Selain prosesi pelantikan, acara ini juga menampilkan pameran berbagai produk UMKM khas Karo, seperti minyak Karo, kopi Karo, serta aneka makanan tradisional budaya Karo seperti : cimpa unung-unung, cimpa tuang, cimpa lepat, cimpa matah, cimpa gulame, dan cimpa jagung (jong labar) seluruhnya nama ini dengan sebutan panggilan budaya Karo," Pungkasnya.
(Bangunta Sembiring).