"Besar harapan kami, melalui visitasi ke Desa Wisata Kampoeng Lama ini, yang merupakan bagian dari Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2023 Nominasi 75 Besar, memberikan kesempatan bagi kami (Desa Wisata Kampoeng Lama) untuk menjadi desa wisata terbaik di Sumatera Utara, Indonesia, Asia, bahkan dunia," harap Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar dalam penyampaiannya pada Kunjungan dan Penilaian Lapangan Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023 Provinsi Sumatera Utara di Desa Wisata Kampoeng Lama, Kecamatan Pantai Labu yang dihadiri Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Indra Ni Tua ST MCOMM; dewan juri ADWI 2023, Adi Darmawan dan I Made Wena, Selasa sore (18/7/2023), pukul 15.00 WIB.
Wabup memberi apresiasi kepada Kemenparekraf, lembaga pemerintah dan swasta serta stakeholder terkait lainnya yang telah membantu dan memberi dukungan, sehingga Desa Wisata Kampoeng Lama bisa masuk dalam Nominasi 75 Besar ADWI 2023.
Dijelaskan Wabup, Kabupaten Deli Serdang adalah satu dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara, dengan luas wilayah 2.497,72, terdiri dari 22 kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.953.986 jiwa.
Kabupaten Deli Serdang memiliki 128 lokasi daya tarik wisata (alam, buatan dan budaya), 120 hotel non bintang, 11 hotel berbintang, dan 217 rumah makan/restoran.
"Kabupaten Deli Serdang dengan Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamunya menjadi penting karena merupakan pintu masuk ke wilayah barat Indonesia, serta sebagai penyangga destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba, terutama penyangga aksesibilitas (jalan dan bandara) dan amenitas (hotel dan restoran), berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten yang masuk dalam wilayah Danau Toba, yaitu Kabupaten Simalungun dan Karo," papar Wabup.
Untuk itu, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Kabupaten Deli Serdang, dengan berbagai potensi dan daya tariknya masing-masing.
Desa Wisata Kampoeng Lama merupakan salah satu dari 128 desa lokasi wisata di Kabupaten Deli Serdang.
"Desa wisata ini diresmikan, pada 20 Januari 2019 lalu, yang pengembangannya dilakukan melalui kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah serta unsur-unsur Pentahelix yang juga ikut berperan dalam mengembangkan desa ini," rinci Wabup.
Desa Wisata Kampoeng Lama memiliki keindahan alam, berupa hijaunya petak-petak sawah yang membentang menjadikan spot pendukung bagi pengunjung untuk datang. Terutama, pada setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Desa Wisata Kampoeng Lama ramai dikunjungi para pemburu kuliner tradisional untuk sarapan pagi di tengah sawah ditemani alunan musik tradisional.
Selain menyajikan keindahan alam dan kulinernya, Desa Wisata Kampoeng Lama juga memiliki empat spot pendukung wisata berbasis pendidikan, seperti sanggar seni tradisional dan pendidikan karakter, pelatihan musik dan tari tradisional untuk anak-anak dan remaja sekitar.
"Penguatan anak-anak dan remaja melalui pendidikan yang variatif, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak dan remaja, termasuk bagi para pengunjung. Kami yakin dengan peralatan dan permainan tradisional akan kembali mengajak anak-anak maupun pengunjung untuk lebih mencintai kedaerahannya," jelas Wabup.
Saat ini, Desa Wisata Kampoeng Lama telah memiliki nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan berbagai perguruan tinggi, terutama Politeknik Pariwisata Medan serta menjalin bisnis dengan perbankan dan ditetapkan menjadi lokus Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2022.
Selain itu, kolaborasi juga dilakukan mulai dari pemerintah desa, kecamatan, bahkan kabupaten dengan memperbaiki aksesibilitas, amenitas dan atraksi.
Desa Wisata Kampoeng Lama juga telah menjadi lokasi kunjungan studi tiru dari kabupaten/kota lain. Bukan hanya dari Sumatera Utara, tapi juga provinsi lain di Indonesia.
"Maka dengan demikian, tidak berlebihan jika saya mengatakan, Desa Wisata Kampoeng Lama ini merupakan simbol dari kebangkitan ekonomi daerah, karena mampu bertahan dan berkembang dari mulai terjadinya Pandemi Covid-19 hingga hari ini," tegas Wabup.
Selain Desa Wisata Kampoeng Lama, terdapat beberapa desa wisata yang tidak kalah menarik, seperti Desa Wisata Buluh Awar, Tanjung Rejo, Selemak, dan Punden Rejo. Dan kesemua desa wisata tersebut juga berpartisipasi pada ADWI 2023. Hasilnya tidak mengecewakan karena masuk dalam nominasi 500 dan 300 besar.
Di tempat yang sama, Direktur Tata kelola Destinasi Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua ST MCOMM, mengatakan dari 150 desa wisata di seluruh Indonesia, salah satunya asalah Desa Denai Lama di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
"Desa Wisata Kampoeng Lama ini termasuk yang tertinggi pengembangannya, dan ke depannya agar bisa disebarkan sebagai amal jariah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Membangun desa wisata ini juga membutuhkan master plan, karena tujuan pembangunan yang utama adalah membangun sumber daya manusia (SDM)," jelasnya.
Hadir pula pada momen kunjungan dan penilaian itu, Dewan Juri ADWI 2023, Adi Darmawan dan I Made Wena; para asisten, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Deli Serdang, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara, Zumri Sulthony SSos MSi; Camat Pantai Labu, Muhammad Faisal Nasution SSTP; Kepala Desa Denai Lama, Parnu SE; pengelola Desa Wisata Kampoeng Lama; dan lainnya.
(albinus zai)