Satu Minggu Tidak Makan, Ibu Amidah Kembali Tersenyum Saat di Jumpai Ibu Lidia Ardani

Medan, MediaDuniaNews.com - Di kutip dari akun Facebook Organisasi Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera Kota Medan, Yang di upload ketua yayasan peduli pemulung sejahtera Uba Pasaribu, 

Amidah (52) Janda, ibu dua orang anak satu orang cucu warga yang beralamat, Jl Bayu No 19, Kelurahan Tanjung Rejo, Kec, Medan Sunggal, Kota Medan (Selasa, 03/08/21)

Lidia Ardani yang tergerak hatinya saat melihat postingan di medsos dari wartawan MediaDuniaNews.com langsung mendatangi rumah ibu Amidah, 

Sembari memberikan 10kg beras dan di tambah uang belanjaan, "ini rezeki buat ibu di terima ya, walau cuman sedikit" ucap ibu Lidia


Dan begitu juga ketua DPD Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Sumut Jasman, SH, Menitipkan sebuah amplop kepada ibu Lidia saat di datangi di kantornya, yang sebelumnya sudah kian di konfirmasi bahwasanya ibu Lidia pergi kerumah ibu Amidah.

Namun saat ibu Amidah bercerita bahwa Sudah Seminggu terakhir jarang masak dan tak makan lagi terkadang minum air putih saja itupun jika ada uang untuk membelinya, 

Dalam Hal ini Ibu Lidia kaget "Hah seminggu Bu, seminggu belum makan, astaga Bu" ucapan sedih Bu Lidia

Amidah yang menyewa kos 300ribu/bulan itu menangis saat menerima rezeki dari ibu Lidia.

Dan juga mereka memilih tinggal di Jl sidorukun Desa Kelambir lima kebun, karena himpitan Ekonomi semenjak Amidah di tinggal ALM Suaminya menghadap Tuhannya.

Amidah menceritakan dulunya adalah seorang pembantu rumah tangga, namun belakangan ini tak lagi bekerja demi mengurus sang cucu kebanggaan hatinya yang di tinggal pergi begitu saja oleh menantu nya kala usia cucunya sudah enam bulan di kandungan " ucap ibu Amidah

Apes dan nasib malang dua orang anak Amidah yang kerja serabutan di sarang walet telah di berhentikan kerja akibat terdampaknya musibah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, 

Saat Tim Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera menyambangi kediaman mereka sedang memasak nasi 1,5 muk pemberian tetangga untuk di bubur kemudian makan bersama.

Yang membuat pilu hati cucu Amidah di duga sudah pengidap Gizi buruk dan sehari harinya di beri air putih terkadang campur gula.

Amidah setiap harinya harus meminta bantuan kepada tetangga tapi tetangganya pun sama keadaan mereka warga kurang mampu juga.

Dampak keseringan mereka tak makan, Amidah yang sudah maag akut mengkonsumi sebagai pereda nyeri bersama putri bungsunya.

"Ibu Amidah selama PPKM tidak pernah menerima bansos dari pemerintah setempat, namun dia berpesan supaya ada yang mau menolong dan memperhatikan keadaan kami disini", pesan Bu Amidah

Semua berjalan dengan mengikuti Prokes (protokol kesehatan).   (M Gulo/Lid)

Editor : Edy MDNews 01

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال