Sidikalang, MediaDuniaNews.com - Seribuan warga dari beberapa desa dari Kecamatan Sumbul dan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara antara lain dari Desa Barisan Nauli, Desa Perjuangan, Desa Si Leu Lei Parsaoran, Desa Pargambiran dan Desa Parbuluan VI mendatangi Kantor Bupati Dairi Selasa (21/4/2021).
Adapun warga dari lima Desa tersebut melakukan aksi dengan tujuan menuntut Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan penciutan konsesi kawasan Hutan yang sudah didiami warga berpuluh puluh tahun dan mempertanyakan keberadaan dan menuntut agar Pemerintah Kabupaten Dairi menolak kehadiran PT GRUTI.
Tanpak warga yang hadir terdiri dari laki laki dan Perempuan, Pelajar, Pemuda, Orang Tua bahkan yang usianya sudah ujur tanpak begitu antusias dan semangat.
Aksi unjuk rasa dari lima Desa tersebut bukan kali ini saja, tahun 2020 juga sudah melakukan hal yang sama dan dialog dengan Forkopimda juga sudah berulang kali, demikian halnya DPRD Kabupaten Dairi juga sudah membentuk Pansus terkait tuntutan warga lima desa tersebut.
Dalam tuntutannya warga yang tergabung dalam wadah Petani Marhaen antara lain :
1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan supaya segera menciutkan Kawasan Hutan yang berada dalam wilayah administrasi Desa Parbuluan VI dan Desa Lainnya.
2. Mendesak Bupati Dairi Edy Kelleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Dairi Jimmy Sihombing untuk mundur dari Jabatannya karena tidak mampu dan tidak serta mempertahankan hak hak Petani.
3. Mosi tidak percaya kepada DPRD Dairi karena adanya dugaan persekongkolan jahat dengan koorporasi.
4. Copot Kapolres Dairi karena tidak memperhatikan anggotanya dalam melaksanakan tugas untuk melindungi dan mengayomi masyarakat karena ketidak netralitasan dalam persoalan Rakyat.
5.Meminta KPK supaya mengusut tuntas perizinan konsesi PT GRUTI di wilayah Parbuluan VI dan sekitarnya karena diduga telah melakukan persekongkolan jahat dengan Pemerintahan Kabupaten Dairi.
Aksi di depan Kantor Bupati Dairi itu,berlasung sekitar dua jam dari pukul 12.00 Wib hingga Pukul 14.20, masyarakat yang unjuk rasa merasa kesal terhadap sikap Bupati Dairi Eddy Kelleng Ate Berutu karena tidak bersedia menemui mereka dengan meneriaki Bupati Pembohong, dan Perubahan ternyata rebahan.
"Bupati pembohong, pembohong mundur mundur " teriak pengunjuk rasa.
Koordinator unjuk rasa, Gerhard dari GMNI dan PBHI Sumatera Utara, Zulkifli Lumbangaol dari PBHI Sumatera Utara dan Ketua Koordinator Aksi, Pangihutan Sijabat kepada Mediadunianews.com menyampaikan mereka akan terus berjuang hingga tuntutan mereka diterima atau dikabulkan.
"Kami akan terus berjuang hingga tuntutan kami sebagai Petani diterima," kata Pangihutan Sijabat diamini rekan rekannya.
Dengan kompak masyarakat pengunjuk rasa mengatakan akan kembali melakukan aksi dengan jumlah warga / pengunjuk rasa yang lebih banyak karena warga merasa apa yang mereka tuntut selama ini belum ditanggapi.
Masyarakat Pengunjuk rasa dengan sepakat membubarkan aksi dan bergerak pulang dengan tertib menuju Desa masing masing. (Delon/Maya)
Editor : Edy MDNews 01