Albert Nainggolan, Tersangka Penganiaya IRT Masih Atensi Polisi.

Medan, MediaDuniaNews.com - Daftar Pencarian Orang (DPO) AN Albert Nainggolan pelaku penganiayaan terhadap seorang IRT (Ibu Rumah Tangga) Neneng Ernawati (40) masih terus bergulir, kendati peristiwa naas itu sudah dilaporkan sejak satu tahun silam di Polsek Medan Timur, tapi tersangka Albert Nainggolan tak juga ditangkap, namun kali ini tersangka sudah DPO dan sedang diringkus Polisi, Selasa (16/2/2021).

Kapolsek Medan Timur Kompol M. Arifin melalui Kanit Reskrim, Iptu ALP Tambunan saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini pihaknya masih tetap memberi atensi terhadap kasus tersebut, dan masih mencari dan meringkus keberadaan tersangka penganiayaan untuk segera menangkapnya. Ia juga berterima kasih kepada awak media atas koordinasi yang diberikan.

"Terima kasih atas koordinasinya, kasus ini akan tetap kami atensi, dan akan terus mencari keberadaan dari tersangka AN (Albert Nainggolan-red) untuk dilakukan penangkapan," ujar Iptu ALP Tambunan di laman WhatsApp sekira pukul 12:57 Wib.


Diketahui, laporan korban tertuang dalam Nomor : STTLP/1200/XII/2019/Restabes Medan/sek.Medan Timur tentang dugaan penganiayaan sudah menjadi atensi pihak Polsek Medan Timur Polrestabes Medan, namun hingga saat ini tersangka AN masih berkeliaran bebas dan pelaku disinyalir tergolong licin sehingga polisi sulit meringkusnya.

Dikabarkan sebelumnya, untuk terlapor Albert Nainggolan sudah menjadi DPO (daftar pencarian orang), dan sedang mencari diduga pelaku penganiayaan. Selain itu, kasusnya sudah dilakukan gelar perkara atas laporan korban dan DPO ini seharusnya sudah ditangkap pihaknya sebab kasus tersebut sudah menjadi atensi pihaknya.

Sebelumnya, Neneng merasa kecewa dengan pelayanan Polsek Medan Timur yang terkesan membiarkan dan proses laporan korban dinilai lamban, pasalnya 13 bulan berlalu pihak Kepolisian belum juga menangkap pelaku, sementara, menurut korban bahwa pelaku masih berkeliaran bebas seakan tak pernah berbuat salah.

Neneng menyebutkan kasusnya berawal sewaktu ia datang ke Polsek Medan Timur untuk melaporkan peristiwa penganiayaan yang dialami pada Kamis, (30/12/2019) tahun lalu, namun sampai saat ini tidak ada proses yang signifikan, entah apa yang terjadi kasusnya tidak cepat diproses polisi, "ujar Neneng.

Peristiwa penganiayaan itu bermula pada Kamis (26/12/2019) sekira pukul 11.00 Wib telah terjadi penganiayaan disalah satu warung milik Kocu yang berdekatan dengan warung milik pelapor, dan saat anak pelapor bernama Wahyuni mendatangi terlapor Albert Nainggolan di warung Kocu sambil menanyakan, “Kau apain mama ku”, namun tiba-tiba adik terlapor bernama Rimbun Nainggolan langsung memukul pipi sebelah kanan Wahyuni dan mengatakan “Kau jangan ikut campur! sembari menodongkan senjata api kearah kepala Wahyuni.

Kemudian, ia lari ke warung miliknya dan mengadu ke ibunya, dan pelapor bersama dengan anaknya mendatangi tempat keributan semula di warung Kocu lalu pelapor menanyakan kepada Albert Nainggolan, “Kok sampai kau pukul anak ku”, merasa tidak senang Albert langsung memukul Neneng dan anaknya, sambil mengusir dengan perkataan “pulang kalian sana, ”atas tindakan itu pelapor tidak senang dan langsung membuat laporan ke Polsek Medan Timur.

Selanjutnya, korban telah membuat laporan Dumas (Pengaduan Masyarakat) ke Polda Sumatera Utara pada Senin, (26/6/2021) tahun lalu dengan nomor : Dumas/70/VI/2020/wassidik.

Dalam dumas tersebut diterangkan bahwa tidak pernah menerima SP2HP dari penyidik Satreskrim Polsek Medan Timur, “Saya memohon kepada Polisi agar kasus saya segera dituntaskan dan saya hanya mencari keadilan di Negara ini,”tutur Neneng sembari diaminkan suaminya.

Tidak hanya itu, Neneng dalam laporan Dumasnya mengungkapkan dan memohon kepada Direskrimum Polda Sumut atau Kabag Wassidik untuk melaksanakan gelar perkara demi keadilan dan kepastian hukum sesuai Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya. (m.rais).

Editor : Edy MDNews 01

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال