Kab. Karo, Mediadunianews.com-Adanya dugaan Penebangan Kayu Liar di tanah Karo, bergerilya di saat masa bencana pendemi virus COVID 19.
Di masa Pandemi Corona Virus Disease ( Covid 19 ) masih banyak juga terjadi penebangan kayu di kawasan Hutan Lindung secara ilegal. Salah satu dari titik Hutan Lindung yang di tinjau wartawan bersama Pecinta Motor Trail XTRIM TANAH KARO. Karena saat bertrail pada Sabtu ( 30/5) lalu salah satu Anggota Pecinta Motor Trail Xtrim ini melihat adanya dugaan penebangan kayu tak berizin/liar di kawasan Hutan Lindung Siosar Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Penebangan dilakukan secara tebang pilih.
Saat awak media bersama tim Motor Trail XTRIM TK, kembali meninjau lokasi memang benar adanya bahwa banyak terlihat kayu tumbang berserakan di tengah hutan. Ada yang sudah di jadikan papan, namun masih banyak juga yang tumbang namun di biarkan begitu saja. Tapi sayang aktifitas penebangan sepertinya sudah terhenti.
Menurut salah satu Anggota Pecinta Motor Trail Xtrim TK, yang lansung terjun ke lapangan yakni Monang Pulungan menyampaikan, jangan sampai hutan Siosar ini kasusnya sama seperti Dalan Jahe Dua ( 2 ), ( Dalan Jahe merupakan Hutan Lindung yang kayunya sudah habis di tebangi secara Ilegal ), hanya untuk kepentingan Oknum saja, namun dampak buruknya berefek bagi masyarakat luas khususnya di Tanah Karo ujarnya.
"Sambungnya, masih banyak saya lihat penebangan kayu secara ilegal di Tanah Karo ini, Ada yang sudah di proses karena tertangkap, tapi prosesnya setahu saya masih ada menggantung. Banyak lah titik titik lain yang saya lihat saat ber Trail ketika saya selidik punya selidik kegiatan pembalakan kayu tersebut adalah liar, katanya.
"Saya berharap disini, agar aparat penegak hukum beserta pihak Kehutanan juga pemerintah Desa setempat dan warga lainnya, lebih peka terhadap kelestarian alam. Agar kiranya sama sama menjaga. tutup Monang kepada Wartawan pada Senin, (08/06/2020 ) sekira pukul 21.00 WIB.
Kepala Desa Suka Meriah Jani Ginting yang desa nya terletak di sekitar Hutan Lindung Siosar saat di konfirmasi pada Selasa ( 09/06 ) sekira pukul 15.36 WIB mengatakan "kami sering melihat aktivitas pengeluaran kayu sekitar malam hari. Namun kami biarkan saja karena kami tidak tahu itu kepentingan siapa. Berizin atau tidak berizin kami kurang paham juga. Namun setahu saya hutan itu masih dalam kawasan hutan lindung", katanya.
Aktifitas penebangan sebenarnya sudah lama, namun dalam dua bulan terakhir ini lah yang terlihat sering keluar masuk kendaraan membawa hasil penebangan kayu baik yang sudah jadi maupun kayu gelondongan ujar Kades.
Penulis : Bangunta Sembiring
Editor : Yzebua
Di masa Pandemi Corona Virus Disease ( Covid 19 ) masih banyak juga terjadi penebangan kayu di kawasan Hutan Lindung secara ilegal. Salah satu dari titik Hutan Lindung yang di tinjau wartawan bersama Pecinta Motor Trail XTRIM TANAH KARO. Karena saat bertrail pada Sabtu ( 30/5) lalu salah satu Anggota Pecinta Motor Trail Xtrim ini melihat adanya dugaan penebangan kayu tak berizin/liar di kawasan Hutan Lindung Siosar Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Penebangan dilakukan secara tebang pilih.
Saat awak media bersama tim Motor Trail XTRIM TK, kembali meninjau lokasi memang benar adanya bahwa banyak terlihat kayu tumbang berserakan di tengah hutan. Ada yang sudah di jadikan papan, namun masih banyak juga yang tumbang namun di biarkan begitu saja. Tapi sayang aktifitas penebangan sepertinya sudah terhenti.
Menurut salah satu Anggota Pecinta Motor Trail Xtrim TK, yang lansung terjun ke lapangan yakni Monang Pulungan menyampaikan, jangan sampai hutan Siosar ini kasusnya sama seperti Dalan Jahe Dua ( 2 ), ( Dalan Jahe merupakan Hutan Lindung yang kayunya sudah habis di tebangi secara Ilegal ), hanya untuk kepentingan Oknum saja, namun dampak buruknya berefek bagi masyarakat luas khususnya di Tanah Karo ujarnya.
"Sambungnya, masih banyak saya lihat penebangan kayu secara ilegal di Tanah Karo ini, Ada yang sudah di proses karena tertangkap, tapi prosesnya setahu saya masih ada menggantung. Banyak lah titik titik lain yang saya lihat saat ber Trail ketika saya selidik punya selidik kegiatan pembalakan kayu tersebut adalah liar, katanya.
"Saya berharap disini, agar aparat penegak hukum beserta pihak Kehutanan juga pemerintah Desa setempat dan warga lainnya, lebih peka terhadap kelestarian alam. Agar kiranya sama sama menjaga. tutup Monang kepada Wartawan pada Senin, (08/06/2020 ) sekira pukul 21.00 WIB.
Kepala Desa Suka Meriah Jani Ginting yang desa nya terletak di sekitar Hutan Lindung Siosar saat di konfirmasi pada Selasa ( 09/06 ) sekira pukul 15.36 WIB mengatakan "kami sering melihat aktivitas pengeluaran kayu sekitar malam hari. Namun kami biarkan saja karena kami tidak tahu itu kepentingan siapa. Berizin atau tidak berizin kami kurang paham juga. Namun setahu saya hutan itu masih dalam kawasan hutan lindung", katanya.
Aktifitas penebangan sebenarnya sudah lama, namun dalam dua bulan terakhir ini lah yang terlihat sering keluar masuk kendaraan membawa hasil penebangan kayu baik yang sudah jadi maupun kayu gelondongan ujar Kades.
Penulis : Bangunta Sembiring
Editor : Yzebua
Tags
Daerah