Deli Serdang, mediadunianews.co
- Sebenarnya terdapat beberapa situs bersejarah di beberapa desa di
Kecamatan Biru-biru Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara yang
belum banyak diketahui oleh masyarakat umum karena tidak dirawat, tidak
terpublikasi bahkan akan hilang seiring berjalannya pembangunan
Bendungan Lau Simeme.
Situs
Cibal-cibalen namanya, terletak di Dusun II Kuala Uruk Desa Kuala
Dekah. Hanya ada tanaman Puring yang ditanam rapi membentuk persegi
mengitari lokasi situs. Tidak ada yang mengetahui tahun kapan persisnya
situs tersebut ada. Hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Arih
Ersada, Sembol Ginting kepada wartawan, Selasa (14/8/2018) siang.
Keberadaan
situs Cibal-cibalen dahulunya dijadikan sebagai benteng pertahan dini
dari serangan penjajah Belanda dan Jepang masa itu. Percaya atau tidak,
selalu ada suara terdengar, ranting pohon di sekitar situs yang patah
dengan sendirinya serta burung Elang yang terbang mengelilingi desa
sebagai peringatan akan ada serangan atau bencana alam yang terjadi di
desa.
"Situs ini sudah
ada sejak zaman nenek moyang kami. Dalam tutur orang tua, situs ini
dijadikan benteng pertahanan mereka. Kalau ada penjajah masuk, situs ini
memperingatkan penduduk, "ungkap Sembol mengingat sejarah situs
tersebut.
Selain itu, ada
beberapa situs lainnya seperti Situs Batu Pengulu Balang di Desa Kuala
Dekah, Situs Tembun-tembunen di Desa Mardinding Julu serta puing-puing
bangunan Belanda di Desa Sari Laba Jahe. Jika pembangunan Bendungan Lau
Simeme berlanjut, maka situs-situs bersejarah itu akan ikut terdampak.
Sembol Ginting mewakili masyarakat di sana meminta pemerintah arief
dalam mengambil kebijakan agar tidak mengorbankan sejarah untuk
kepentingan pembangunan. (ril/zato).
Editor : Edy MDNews 01.
Tags
Daerah