Deliserdang, mediadunianews.co - Pemilu ataupun Pilkada seharusnya menjadi
Pesta demokrasi yang bertujuan mengajarkan dan memberi pemahaman kepada
masyarakat untuk bijak dalam memilih pemimpinnya.
Namun Minimnya sosialisasi terhadap sistem jalannya pemilu
dan pilkada tersebut merupakan kesalahan yang fatal bagi pesta demokrasi
ini.
Hal ini di sampaikan oleh Victor Gulo selaku pemuda Nias saat di wawancarai oleh mediadunianews.co di tempat kediaman nya di jln.duku raya No.8 perumnas BSP
Lubuk pakam-Deliserdang, Rabu, (27-juni-2018)
Lubuk pakam-Deliserdang, Rabu, (27-juni-2018)
Sumut merupakan Salah satu daerah yang sedang banyak
diperbincangkan karena banyaknya masyarakat yg tidak menerima surat C6
Kwk dan bagaimana cara mendapatkan A5 kwk bagi penduduk yang pindah
kota/daerah memilih dan tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat
sebelumnya, "ujarnya.
Maka banyak masyarakat yang Golput karena malas dan kecewa dengan sistem pilkada tahun ini.
Salah satu contoh ada dalam 1 Kartu Keluarga yang
seharusnya ada 2 pemilih namun hanya 1 yg mendapatkan surat C6. Dimana
letak kesalahannya? Banyak yang bertanya namun siapa yang bertanggung
jawab dalam hal tersebut, Sehingga muncullah pemikiran untuk tidak jadi ikut memilih.
Victor Gulo selaku pemuda NIAS sangat kecewa dikarenakan
di daerah sekitar tempat tinggalnya banyak sekali para pemuda NIAS maupun orang
yang merantau dari pulau NIAS yang sudah memiliki E-KTP namun tidak
dapat memilih dikarenakan tidak memiliki A5.
Namun ketika ditanya apakah mereka sudah diberikan pemahaman tentang apa itu A5, mereka tidak ada yang tau.
Kita berharap ini dapat ditelusuri mengapa ini bisa
terjadi? Namun terlepas dari situ setelah selesainya pilkada ini kita
harus bisa saling bergandengtangan tanpa adanya membeda bedakan suku dan
Agama demi terciptanya suatu kebersamaan yang baik dalam membangun
negeri yg kita cintai ini, "pungkasnya. (ejz).
Editor : Edy MDNews 01.
Tags
Politik